
Disclaimer: artikel ini saya tulis setelah mendapatkan inspirasi dari membaca artikelnya Mas Agung yang berjudul Pengalaman Mengikuti Seleksi Pascasarjana di ITB
Setelah sembilan bulan merantau di Jakarta dan Bogor dengan diliputi oleh perasaan yang saya sebut sebagai quarter life crisis, pada akhir bulan Mei 2019 saya memutuskan untuk lanjut kuliah S2 di UNY. Pada saat itu juga, dosen pembimbing skripsi saya dulu mengirim pesan via WhatsApp yang isi pesannya adalah informasi tentang tawaran program “Jiangsu Government Scholarship for Southeast Asia.“
Saya pun mencoba mendaftar program “Jiangsu Government Scholarship for Southeast Asia” tersebut meskipun waktu yang saya miliki untuk menyelesaikan seluruh persyaratan administrasi adalah satu minggu – pendaftaran ditutup tanggal 31 Mei 2019. Akan tetapi, ketika saya sampai tahap pengisian formulir pendaftaran secara online, saya mendapati bahwa jurusan yang saya inginkan, yaitu Pendidikan Matematika, tidak tersedia dan juga waktu studi di jurusan kependidikan untuk jenjang S2 umumnya 3 tahun. Akhirnya, sayapun mengurungkan niat saya untuk melanjutkan proses pendaftaran program tersebut dan memilih untuk fokus saja pada pendaftaran program Pascasarjana di almamater S1 saya dulu.
Langsung saja, pada artikel tentang pengalaman saya mengikuti seleksi Pascasarjana di UNY ini saya bagi menjadi dua bagaian: proses pendaftaran hingga mendapatkan kartu perserta CBT (Computer-based test) dan pengalaman mengikuti CBT.
Proses Pendaftaran
Menurut saya, proses pendaftaran Seleksi Mahasiswa Pascasarjana UNY (SM PPs UNY) ini mudah karena tidak terlalu banyak isian yang perlu saya input di form pendaftaran online dan dokumen yang perlu diunggah.
Hal pertama yang saya lakukan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta SM PPs adalah mengunjungi laman http://pmb.uny.ac.id/. Setelah itu, saya meng-klik tombol “DAFTAR” yang bersesuai dengan jejang dan jalur yang saya inginkan, yaitu Program Pascasarjana S2 Jalur CBT Gel. 2. Selanjutnya, saya diarahkan ke laman “Pengambilan Kode Pendaftaran.” Di laman “Pengambilan Kode Pendaftran” tersebut, saya diminta untuk mengetikkan informasi-informasi yang terdiri atas: Nama Lengkap, Tanggal Lahir, Telepon, E-mail, Alamat, dan Kode Verifikasi. Setelah selesai mengetikkan informasi-informasi tersebut, saya klik tombol “Submit” dan selanjutnya muncul informasi mengenai Kode Pendaftaran. Kode Pedaftaran tersebut juga dikirim oleh Panitia PMB UNY ke e-mail yang diketikkan di awal tadi.
Kalau sudah mendapatkan Kode Pendaftaran, berarti tinggal bayar deh biaya pendaftaran di Bank Mandiri. Pada saat itu, biaya pendaftarannya adalah sebesar Rp 450.000,00. Nah, setelah melakukan pembayaran biaya pendaftaran, saya mendapatkan PIN – terdiri atas 6 digit dan tercetak di formulir multi pembayaran (multi payment form) – untuk login dan melanjutkan proses pendaftaran di https://daftarpmb.uny.ac.id/site/login. Yang harus dilakukan setelah berhasil login adalah: mengisi formulir pendaftaran, finalisasi formulir pendaftaran, dan mencetak kartu peserta.
Di bagian mengisi formulir pendaftaran, saya diminta untuk mengisikan informasi terkait dengan data pribadi, pekerjaan, pendidikan terakhir, pilihan program studi (bisa memilih dua program studi), dan pemberi rekomendasi. Selain itu, saya juga diminta untuk mengunggah dokumen-dokumen, seperti: Foto (pasfoto berwana terbaru dengan ukuran file 100KB-2MB berformat jpg, jpeg, atau png), Ijazah S1 (format file pdf dengan ukuran file maksimal 5MB), Transkrip Nilai S1 (format file pdf dengan ukuran file maksimal 5MB), dan Bukti Akreditasi Prodi (bukti akreditasi program studi yang ditempuh sebelumnya, berformat pdf dengan ukuran maksimal 5MB).
O iya, untuk isian terkait dengan pemberi rekomendasi, yang perlu saya isikan adalah nama (nama lengkap dengan gelar), telepon, e-mail, dan instansi dari pemberi rekomendasi. Pemberi reomendasi yang disyaratkan adalah sebanyak dua orang. Adapun yang perlu diperhatikan dalam mengisikan data pemberi rekomendasi dan memilih pemberi rekomendasi adalah sebegai berikut.
- Pemberi rekomendasi adalah Dosen Pembimbing Akademik atau Dosen Pembimbing Tugas Akhir atau Dosen Pengampu Matakuliah pada jenjang pendidikan sebelumnya dan/atau Atasan Langsung tempat bekerja.
- Pemberi rekomendasi bersedia memberi rekomendasi.
- Alamat e-mail dan nomor telepon aktif dan dapat dihubungi. Nantinya, pihak panitia akan mengirimkan e-mail kepada pemberi rekomendasi untuk mengkonfirmasi terkait dengan mahasiswa yang akan direkomendasikan. Jadi, apabila proses pendaftaran sudah selesai, silakan memberi tahu pemberi rekomendasi bahwa tautan rekomendasi telah dikirim oleh pihak PMB UNY ke e-mail pemberi rekomendasi tersebut.
Setelah selesai mengisikan informasi-informasi yang dibutuhkan di form pendaftaran, saya mengklik tombol “Submit” untuk kemudian saya akan diarahkan ke laman Finalisasi Pendaftaran. Di laman Finalisasi Pendaftaran ini, saya diminta untuk memeriksa informasi yang telah saya isikan sebelumnya di formulir pendaftaran. Apabila ada isian yang perlu diperbaiki, maka silakan diperbaiki dengan mengklik tombol “Edit,” dan apabila sudah tidak ada yang perlu diperbaiki, maka silakan masukkan kode verifikasi dan klik tombol “Finalisasi.”
Segera setelah saya menekan tombol “Finalisasi,” saya diarahkan ke laman Cetak Kartu. Di laman ini, saya diminta untuk memilih waktu ujian dan ruang ujian. Selanjutnya, selesai memilih waktu dan ruang ujian, saya mengetikkan kode verifikasi dan menekan tombol “Submit.” Kartu tanda peserta ujian pun akhirnya saya dapatkan dan siap untuk saya cetak. Tinggal mempersiapkan diri untuk menghadapi CBT deh.
Pengalaman Mengikuti CBT Seleksi Pascasarjana UNY
Seperti yang telah disebutkan di atas, sistem ujian yang digunakan pada seleksi mahasiswa Pascasarjana UNY ini adalah sistem Computer-based Test (CBT). Materi yang diujikan meliputi Tes Potensi Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris. Untuk TPA-nya sendiri terdiri atas tes kemampuan verbal (sinonim, antonim, analogi, pemahaman teks), kemampuan kuantitatif (deret, aritmetika, aljabar), kemampuan penalaran (logis, analitis, abstrak), dan kemampuan spasial. Untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi TPA ini, Anda bisa belajar dari soal-soal TPA yang melimpah ruah di internet (misal: https://soaltpaku.blogspot.com/). O iya, saran saya, ketika mengerjakan soal TPA, usahakan untuk mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. Menurut saya, bagian yang sulit di TPA ini adalah bagian kemampuan penalaran abstrak. Entah kenapa, menurut saya, sesuatu yang ada kata “abstrak” nya tuh susah, misalnya aljabar abstrak :).
Adapun untuk tes Bahasa Inggris, soalnya sendiri ber-tipe soal prediksi TOEFL. Tes Bahasa Inggris ini terdiri atas tiga bagian, yaitu: listening comprehension, structure and written expression, dan reading comprehension. Di bagian reading comprehension inilah yang berhasil membuat saya terkantuk-kantuk. Sudah saya milih tesnya di sesi siang (pukul 13.00-17.00), ditambah bacaan di reading comprehension panjangnya tidak terkira, satu layar monitor penuh. Mantep, saya tinggal tidur aja kali ya. Haha. Nah, sebenarnya soal di bagian reading comprehension ini tidaklah susah. Semua jawabannya sudah tersirat ataupun tersurat dalam bacaan. Ya itu tadi, kuncinya kita harus sanggup menahan beratnya gajah yang ada di pelupuk mata. Oh iya, tips saat mengerjakan soal di bagian reading comprehension adalah kerjakan dulu soal semacam menentukan padanan kata (sinonim) dan menentukan rujukan kata (the word…refers to…).
Satu minggu setelah CBT dilaksanakan, hasilnya pun diumumkan. Dan Alhamdulillah saya diterima di pilihan program studi pilihan pertama saya, yaitu Pendidikan Matematika. Fyi, saya memilih prodi Pendidikan Matematika di pilihan pertama dan prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) di pilihan kedua.
Sekian.
Stay hungry and stay foolish 🙂
“Sesuatu yg ada kata abstraknya tuh susah” emg bnr sih mas. Coba aja mas nya lihat lukisan abstrak. Pasti bingung kan itu gmbr apa? Trs misal pny tmn yg kelakuannya “abstrak” itu jg kdg2 bikin kening berkerut2. Haha 😅 trmksh udh sharing pengalamannya.
LikeLike
Saya tadi bingung mau mencari nama (apalah itu) yang ada kata “abstrak” dan nemunya cuma “aljabar abstrak.” Ternyata masih ada “lukisan abstrak.” Haha.
Waduh, gimana tuh kelakuan “abstrak”?
Terima kasih, Mbak, sudah berkunjung dan meninggalkan jejak.
LikeLike
Congrats, Rafi. Sekarang jadi mahasiswa S2 dong ya. Hebat!
LikeLike
Alhamdulillah, Mas. Terima kasih, Mas Fahmi
LikeLike
Mau nanya mas, apakah untuk S2 UNY ada persyaratan toefl nya? Kalau ada berapa skor minimal yg harus dicapai
LikeLike
Ada mas, skor minimal 450 (ProTefl). Pada saat tes masuk nanti ada soal tes Bahasa Inggris yang didesain mirip soal Toefl (ProTefl). Skor saat tes tersebut nantinya bisa digunakan sebagai syarat Yudisium. Kalau belum mencapai syarat minimal, bisa tes ProTefl lagi di P2B UNY.
LikeLiked by 1 person
Keren dan hebat. Setelah lulus S1, entah mengapa saya belum tertarik untuk lanjut ke S2… padahal saya sangat haus akan belajar dan hal-hal semacam penelitian di dalam dan di luar kelas. Haus dan kangen ketika debat dan diskusi dengan dosen. Saya merasa ada susutau yang harus saya jalani sebelum melanjutkan ke S2 tetapi entah apa itu, yang jelas ketika saya langsung melanjutkan ke S2, hal yang sama akan terjadi… terkungkung dalam menara gading dengan embel-embel mahasiswa, menjadi anak kos dan menjadi manusia yang jauh dari realitas sehari-hari.
Hemmm tulisan ini… kalau boleh, karena judulnya adalah ‘pengalaman’ saya akan sangat senang jika Mas Rafi bercerita kepada sisi perjalanan dan sisi pengalaman-pengalaman yang dirasakan ketika mengikuti seleksi, dari awal sampai akhirnya resmi menjadi mahasiswa pasca sarjana, sebab saya tidak mendapatkan pengalaman itu dalam tulisan ini, maaf ini hanya seperti tutorial cara mendaftar S2. Ha ha ha ha… maaf atas kelancangan saya, tetapi apapun itu…. berjuanglah dan semoga sukses.
Salam, saya jejakadni dari ikatan kata.
LikeLike
Waduh. Saya nggak ada hebat-hebatnya sama sekali, Mas. S2 sekarang sepertinya bukan lagi hal yang “wah” karena aksesnya yang semakin terbuka lebar.
“…padahal saya sangat haus akan belajar” Wah, mantap mas, lanjutkan. Belajar nggak melulu di sekolah/kampus.
Baik, Mas, terima kasih banyak atas saran atau masukannya.
LikeLike
Alhamdulillah bermanfaat sekali tulisan ini kak.
Kak kalo boleh tanya lagi, persyaratan skor toefl untuk pendaftaran di UNY min 450, nah sya sudh mengikuti tes toefl ITP ternyata nilainya masih 447, apa sya harus mengikuti tes lagi ya kak untk melengkapi persyaratannya? Terimakasih.
Oh ya kak satu lagi di persyaratan juga ada sertifikat TPA, nah itu minimal skor TPAnya brpa ya? Terimakasih kak
LikeLike
Halo mbak Tsaniya…terima kasih sudah mampir di postingan ini dan meninggalkan komentar.
O iya mbak, Mbak tidak perlu tes TOEFL ITP atau sejenisnya dan sertifikat TPA jika ingin daftar melalui jalur tes online masuk PPs UNY yang diselenggarakan di UNY. Jadi pas tes online itu soal tesnya sudah termasuk tes bahasa Inggris dan TPA. Lolos atau tidaknya sebagai mahasiswa PPs UNY itu ditentukan oleh panitia (entah bagaimana cara menentukannya). Nah dari hasil tes itu,n khsusnya tes bagian bahasa Inggris, misal sudah diterima sebagai mahasiswa PPs digunakan sebagai niali ProTefl (sebutan toefl di UNY). Kalau misal belum mencapai batas yang ditentukan, ada les bahasa Inggris (program dari UNY bagi yang skor ProTeflnya belum mencapai batas minimal) dan tes ProTefl itu bisa diambil berkali-kali selama menjadi mahasiswa PPs dan digunakan sebagai salah satu syarat Yudisium.
Dan sekali lagi, terkait minimal skor TPA nya berapa, saya tidak bisa menjawab. Karena memang tidak ada batasan minimal skor TPA. Jadi, mbak tidak perlu ambil lagi tes TOEFL ITP lagi karena nantinya ya nilai bahasa Inggrisnya didapat langsung (secara terintegrasi) dari tes online masuk PPs UNY.
Apabila ada hal yang masih belum dipahami atau ada hal lainnya yang ingin ditanyakan, feel free.
Terima kasih
LikeLike
Makasih kak berguna bgt infonya. Brrti untuk soal2 tesnya hanya TPA dan bhs inggris ya? Tidak ada soshum atau soal ipa ya kak? Mohon infonya terimakasih
LikeLike
Iya, Mbak. Tidak ada soshum atau soal IPA, mbak.
LikeLike
Ohh I see..
Jd yg mencantumkan sertifikat TPA dan TOEFL itu yg jalur portofolio aja yah kak??
Kalo ikut jalur tes (CBT) tidak perlu menggunakan sertif tpa&toefl kak?
Maaf kak baru paham saya hehe. Terimakasih kak 🙂
Semoga lancar S2nya..
LikeLiked by 1 person
Iya, Mbak. Betul….Ok, Mbak, terima kasih. Good luck
LikeLike
Permisi mas, boleh share dong belajar TPA dan B.Ing yang include toefl itu masnya belajar dimana? kalo buku tolong kasi tau judul bukunya, kalau artikel atau sebagainya tlg di share boleh ya. Hehehe makasi mas sebelumnya, sukses selalu
LikeLiked by 1 person
Kalau TPA nya saya belajar dari soal-soal dan pembahasan TPA yang ada di web2 (salah satunya yang sudah saya cantumkan di postingan ini: https://soaltpaku.blogspot.com/). Kemudian kalau untuk belajar bahasa Inggrisnya saya dulu belajar dari buku TOEFL-nya Cliffs
Semoga sukses
LikeLike
Mohon maaf, Mas. Untuk surat rekomendasi dari dosen pembimbing apakah Mas punya formatnya? Jika ada, bersediakah membagikannya kepada saya? Terima kasih sebelumnya.
LikeLike
Halo Mas…untuk rekomendasinya, kita hanya cukup mencantumkan email dari dosen pembimbing (pemberi rekomendasi kita) pada saat pengisian formulir pendaftaran online. Nanti dari sistem tersebut, akan mengirimkan email kepada (calon) pemberi rekomendasi yang mungkin berupa isian yg perlu diisi oleh pemberi rekomendasi (untuk hal ini kami tidak tahu bentuknya seperti apa). Yang penting, setelah Mas melakukan pendaftaran serta mengisikan isian alamat email (calon) pemberi rekomendasi, silakan hubungi (calon) pemberi rekomendasi tersebut untuk memeriksa inbox atau spam email.
Terima kasih.
LikeLike
Hallo Mas Rafi. It’s nice to find your blog. Oh iya Mas, saya niatnya tahun depan mau lanjut S2 di UNY, karena sekarang masih harus kerja satu tahun lagi. Kira-kira kalau daftar via jalur portofolio sertifikat apa yang harus saya lampirkan ya?
Oh iya boleh sekalian minta kontak Mas Rafi untuk tahun depan siapa tau bisa berjumpa hehe. Terimakasih Mas
LikeLike
Halo Mbak. Mohon maaf slow response. Mengenai pendaftaran melalui jalur portfolio (termasuk persyaratan atau berkas yang perlu diunggah), silakan langsung meluncur ke tautan berikut: http://pmb.uny.ac.id/pola-dan-prosedur
Terima kasih.
LikeLike
Terimakasih Buat Infonya Pak.
Maaf mau nanya pak semisalnya yang memberi rekomendasi sudah membalas email dri kampus. Apakah status rekomendasi kita berubah di akun kita?
LikeLike
Halo Mbak. Iya, Mbak. Seingat saya, di akun pendaftar bagian status rekomendasinya nanti menyesuaikan dengan kondisi apakah pemberi rekomendasi sudah memberikan rekomendasinya atau belum, ada keterangannya.
Terima kasih.
Good luck.
LikeLike
Terimaksih Pak, Di akun saya masi muncul, kirim ulang surat rekomendasi sedangkan kemarin sya tanya yg memberi rekomendasi katanya emailnya sudah masuk.
LikeLike
Tidak apa-apa, Mbak. Kalau emailnya sudah masuk ke email calon pemberi rekomendasi, berarti tinggal ditunggu saja pemberi rekomendasi tersebut memberikan rekomendasinya. Semoga berhasil.
LikeLike
halo mas, terimakasih untuk tulisannya yang bermanfaat sekali. Saya mau nanya, kalau dosen pemberi rekomendasi belum mengirimkan rekomendasinya sampai batas batas waktu pendaftaran apakah langsung dianggap gugur atau masih diberi tambahan waktu ya?
LikeLiked by 1 person
Halo Mbak. Terima kasih.
Mohon maaf, Mbak, saya kurang tahu mengenai hal itu, entah batasnya itu penutupan pendaftaran atau finalisasi dan cetak kartu. Saran saya, sebaliknya silakan menghubungi calon pemberi rekomendasi untuk memberikan rekomendasinya sebelum tanggal penutupan pendaftaran. Semoga berhasil.
Terima kasih
LikeLike
Boleh minta akun ig nya mas? mau tanya2? 🙂
LikeLike
Halo mas/mbak. Mohon maaf saya tidak punya akun IG
LikeLike
Assalamualaikum mas, mau tanya, proposal thesis juga termasuk syarat S2 nggk mas?Ada contoh proposal nya?Atau kerangka proposal tesis?Kemudian untuk surat rekomendasi dari dosen, apakah kita memberikan format surat ke dosen atau bagaimana mas?
LikeLike
Waalaikumussalam, Mas. Proposal tesis tidak termasuk syarat mas untuk daftar S2. Untuk rekomendasi dari dosen itu kita hanya cukup mencantumkan/menuliskan alamat email dosen yang akan memberikan kita rekomendasi di form pendaftaran. Melalui email tersebut, sistem nantinya akan mengirimkan “entah apa fom atau sejenisnya” ke dosen tersebut. Jadi kita tidak perlu membuat surat rekomendasi.
LikeLike
makasih banyak mas rafi, kebingungan saya akirnya terjawab
LikeLike
Hallo mas Rafi, boleh saya minta kontak emailnya? Untuk bertanya-tanya mengenai pendaftaran ke PPs UNY
LikeLike
halo mas/mbak. Ini email saya yg bisa dihubungi: ibnu.rafi@tutanota.com
Terima kasih.
LikeLike
Mas mau tanya, saya juga berencana mencoba ikut seleksi magister di pendidikan matematika uny, jd saya mau tanya apakah ada banyak saingan yg mengikuti seleksi untuk di jurusan ini mas?
LikeLike
Halo mbak…Terima kasih atas pertanyaannya. Untuk mengetahui persaingan/animo pada prodi S2 pendidikan matematika UNY, silakan klik tautan berikut http://pmb.uny.ac.id/pascasarjana
Terima kasih
LikeLike
Kalau pas mas pribadi kemarin, apakah banyak saingan untuk di pendidikan matematikanya sendiri?
LikeLike
Kalau pas saya (tahun 2019), daya tampung 60 animo tahun 2019 adalah 345 (http://pmb.uny.ac.id/animo-akreditasi-daya-tampung-program-magister-doktoral-s2-s3)
LikeLike
Oh iya. Rekomendasi itu penting bgt dan mempengaruhi kelulusan gk mas? Dan untuk dosen yg merekomendasikan harus S3 atau boleh s2?
LikeLike
Penting untuk proses pendaftaran mbak. Kalau yg mempengaruhi kelulusan ya dari hasil tes-nya mbak. Untuk yg memberikan rekomendasi boleh S2 tidak harus S3 (Calon mahasiswa S2 dan S3 by Course mendapat rekomendasi dari 2 (dua) dosen pembimbing studi jenjang sebelumnya)
LikeLike
Soalnya saya sudah daftar dan masukkan nomer dan email dosen pemberi rekomendasi, tapi sampai sudah tutup finalisasi belum diisi oleh dosen tersebut. Saya jadi takut sia sia hasil ujian saya
LikeLike
Terima kasih tulisannya Mas Ibnu Rafi, sangat informatif.
Saya ingin bertanya, Mas Ibnu Rafi ambil kuliah reguler/non reguler?
Bagaimana jalannya kuliah saat harus PJJ?
Saya berniat untuk daftar kuliah di tahun ini
LikeLike
Terima kasih, Mbak Tesa. Saya ambil jalur reguler mbak, karena di program studi pend. matematika adanya yang reguler. Kalau untuk proses perkulihan ketika PJJ, dosen menggunakan platform virtual meeting (misal melakukan presentasi) (e.g., Zoom atau Google Meet), WA, atau LMS dari UNY (sebut Besmart).
Semoga berhasil mbak.
LikeLike
Terima kasih banyak mas rafi atas info yang diberi, mau tanya mas, misalnya dosen yang memberi rekomendasi masih bergelar S-1 apakah boleh mas ?
LikeLike
Halo, Mbak. Terima kasih atas pertanyaannya. Berdasarkan informasi pada bagian ketentuan umum pendaftaran (http://pmb.uny.ac.id/pascasarjana), tidak disebutkan dosen yg bersangkutan harus bergelar minimal pendidikannya S2. Di sana hanya menyebutkan rekomendasi 2 dosen jenjang sebelumnya (S1). Dengan demikian, sepertinya masih bisa kalau dosen yg memberi rekomendasi masih S1 jika memang yg bersangkutan benar-benar masih bergelar S1. Apakah yg bersangkutan dosen pembimbing skripsi, Mbak?
LikeLike
Terima kasih mas Ibnu atas informasi yang diberikan, sangat bermanfaat sekali dan cukup mengurangi kegugupan saya untuk tes cbt. Mau nanya mas, di UNY S2 apakah ada kelas karyawan hari sabtu dan minggu? atau week days senin – jumat aja mas? Terima kasih
LikeLike
Terima kasih atas tulisannya mas…
Sangat informatif sekali…
Kebetulan saya berencana daftar s2 pend. Matematika di UNY tp masih maju mundur cantik,,, jadi saat ini masih mengumpulkan info sebanyak2nya…
Suatu saat boleh ya mas klo mau tanya2…
LikeLike
Halo mbak Cholisah. Terima kasih. Terima kasih juga telah meninggalkan komentar. Siap, mbak, dengan senang hati. Semoga dimudahkan-Nya untuk menetapkan “tujuan” atau “keputusan” terbaik. Good luck.
LikeLike
Alhamdulillah bersyukur banget bisa nemu tulisan mas, dari dulu kepengen banget daftar S2 di UNY, tapi masih maju mundur, dan bulan-bulan ini lagi gencar nyari info buat S2 disana, kebetulan karena sedang pembukaan beasiswa pendidikan Indonesia juga. Nah saya mau tanya mas, kalau misalkan keterima S2 UNY tahun ini, bisa gak sih kita intake di tahun depan ? misal di Januari 2023? mohon infonya ya mas..
LikeLike
Saya izin bantu jawab ya mbak. Saya sudah baca persyaratan nya di tahun ini, dan jika lulus di program pps ataupun doktor, kita bisa memilih untuk kuliah di tahun yg sama dgn saat kita lulus ataupun tahun depannya. Keduanya bisa mbak 🙏
LikeLike
Ya benar mbak Dea. Kita bisa mengajukan Defer (tunda kuliah) maksimal 1 tahun dengan mengajukan surat yang ditujukan untuk BAKK (Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama) untuk pengajuan perpanjangan LoA yang akan diperoleh setelah dinyatakan lolos seleksi PMB UNY.
LikeLike
Sangat membantu sekali untuk Sy yang ingin mengikuti tes namun dari wilayah yg cukup jauh. Apalagi ada link untuk cari tau tentang tes TPA. Terimkasih 🙏
LikeLike
Halo Kak.. Salam Kenal sebelumnya, Saya mau tanya2 soal kurikulum di S2 Pendidikan Matematika Kak.. Kira-kira kita harus ambil berapa SKS ya?
LikeLike
Terima kasih atas pertanyaannya. Untuk jumlah SKS yang perlu diambil bisanya sudah ditentukan di dokumen kurikulum S2 pendidikan matematika UNY. Nanti untuk mahasiswa baru biasanya akan disosialisasikan terkait kurikulum tersebut oleh bapak Koordinator Program Studi (Koorprodi) S2 Pendidikan Matematika. Mohon ditunggu info dari angkatan atau pengurus prodi.
LikeLike
Baik kak.. terima kasih kak 😊🙏🏻
LikeLike
Izin bertanya mas, kalau dosen pemberi rekomendasi berbeda kepakaran atau keahlian dengan jurusan kita apakah boleh? Misal dosen saya pendidikan agama islam sedangkan saya lulusan pendidikan kimia. Terimakasih
LikeLike
Dosen pemberi rekomendasi disarankan yang mengenali “kemampuan/kondisi” calon mahasiswa yang akan direkomendasikan. Secara sederhana, ya diusahakan dulu dosen pendidikan kimia mbak Dea dahulu (atau pembimbing tugas akahir, atau pembimbing akademik). Namun apabila konteksnya dosen (pendidikan agama islam) tersebut merupakan pimpinan di tempat mbak Dea bekerja, hal tersebut tidak menjadi masalah. Untuk lebih jelas dan pastinya terkait hal ini, mbak Dea dapat menghubungi pihak admisi. Terima kasih.
LikeLike
halo mas ibnu, saya mau bertanya apakah di pascasarjana pendidikan bahasa inggris apakah ada PJJ?
LikeLike
Halo mbak Dhea…Mohon maaf mbak sepengetahuan kami tidak ada PJJ untuk pascasarjana pendidikan bahasa inggris karena di UNY sudah menyelenggarakan perkuliahan secara tatap muka di kampus (http://pmb.uny.ac.id). Terima kasih.
LikeLike